Aku Dan Bintang

Ada satu masa, dimana Sang Tokoh mengagumi sebuah Bintang Kecil. Ah.... Bukan hanya sekedar mengagumi, ternyata dia jatuh cinta kepada Bintang tersebut.

Tapi dia terlalu pemalu, dia terlalu takut untuk mengungkapkan perasaannya tersebut. Dia merasa tidak pantas, terlalu jauh jarak diantara mereka. Yang dia lakukan hanya lah menatap dan mengagumi Bintang tersebut dari kejauhan.

Sampai suatu hari, Bintang Kecil tersebut menyadari kehadiran dari Sang Tokoh. Bintang Kecil tersebut menyapa nya, dan dari hal kecil inilah, persahabatan mereka dimulai.

Seperti tertimpa durian runtuh kata orang, tapi bagi Sang Tokoh, bintang jatuh kehadapan dirinya. Dia bersyukur atas apa yang terjadi padanya.

Setiap malam Sang Tokoh duduk di bawah Pohon Kehidupan, menunggu Bintang Kecil muncul dan mereka akan menghabiskan malam bersama. Berbagi cerita dan tawa bersama. Tapi ah... Sang Tokoh masih terlalu pengecut untuk mengungkapkan rasa yang dia miliki kepada Bintang Kecil.

Hari berganti hari, minggu, bulan dan juga tahun. Sang Waktu mengubah segala hal, Pohon Kehidupan semakin besar, Bintang Kecil perlahan menjadi besar, namun Sang Tokoh tetaplah sama seperti yang dulu.

Dan ada hal lainnya yang diubah oleh Sang Waktu. Sang Tokoh masih setia menunggu Sang Bintang, namun Sang Bintang tak lagi selalu menjumpainya, terkadang mendung menyelimuti langit, terkadang Rembulan bersinar terlalu terang, dan terkadang Sang Bintang pergi terlalu jauh dengan sesama Bintang, sehingga Sang Tokoh tak bisa menjangkaunya.

Tahun berlalu, dan entah sudah berapa lama mereka tidak lagi saling berbagi cerita dan juga tawa. Jarak yang semakin jauh tak lagi memungkinkan keduanya untuk menjalani malam seperti masa-masa sebelumnya.

Epilog:

Sang Tokoh, masih setia menunggu dibawah Pohon Kehidupan setiap malamnya, walaupun dia tahu, dia mungkin tidak akan bertemu dengan Sang Bintang malam ini.

Foto diambil dari back cover album Paint The Sky With Stars