Lelaki tua tersebut tengah duduk di teras, sebuah buku berada di pangkuannya, sementara diatas meja kecil disampingnya setumpuk buku tergeletak, buku-buku yang mungkin sama tuanya dengan umur dia.
Lelaki tua tersebut asyik menekuni buku yang ada di pankuannya, membaca baris demi baris kalimat yang ada di buku tersebut, sambil sesekali membalas sapaan orang-orang yang lewat.
Seorang gadis kecil datang menghampiri, membawa baki berisi segelas teh hangat dan sepiring gorengan.
"Kakek... Ini minumnya." Kata gadis kecil tersebut.
"Hmm..." Hanya itu balasan dari lelaki tua tersebut, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang tengah dia baca.
Gadis kecil tersebut meletakkan baki diatas meja, dan kemudian duduk di kursi di samping lelaki tua tersebut. Dia kemudian mengambil sebuah buku dan turut membaca bersama kakeknya.
5 menit, 10 menit, 15 menit berlalu dan mereka masih asyik dengan bacaan masing-masing. Belum jua teh dan gorengan diatas meja tersentuh oleh lelaki tua tersebut.
Gadis kecil tersebut mengalihkan pandangannya dari buku. Dipandanginya wajah tua disampingnya. Wajah seseorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan. Wajah yang tetap teduh dan tenang dengan segala cobaan hidup yang dihadapinya.
Seorang wanita menghampiri mereka, ibu dari gadis kecil tersebut.
"Kakek..." katanya dengan lembut.
"Nenek memerlukan kakek."
Lelaki tua tersebut menutup buku yang tengah dibacanya. Diletakkannya diatas meja. Sambil tersenyum perlahan dia bangkit dari atas kursi. Masuk kedalam rumah, menghampiri perempuan tua yang dipanggil nenek tadi.
Isterinya yang pernah dia khianati, sekian puluh tahun silam.
Sumber foto: www.fereej.com
0 comments:
Post a Comment
Feel free to leave your comments here :)