Tuesday, February 25, 2014

Kembali Ke Masa Lalu (II)

"Awas....."

Aku terpekik ketika melihat Kotak Pandoraku terlepas dari tangan Sang Penjaga. Bergegas aku memungutnya.

Tapi tunggu dulu, Kotak Pandora yang aku pegang berwarna Merah, sedangkan Kotak Pandoraku berwarna biru. Ku perhatikan baik-baik, ada banyak luka goresan, retak disana sini, dan sebuah retakan baru karena jatuh tadi.

Ku alihkan pandanganku ke orang yang duduk di hadapanku. Tapi, bukan Sang Penjaga yang aku lihat disana, melainkan Sosok Dari Masa Lalu.

Dia hanya terdiam, menundukkan kepalanya, dan dengan lirih dia berkata

"Maafkan aku...."

Aku mengambil napas dalam, menghembuskannya perlahan untuk kemudian berkata.


"Hati-hati..."

Kembali ku amati Kotak Pandora yang ada dihadapanku, goresan-goresan yang ada di sana, retakan-retakan, bahkan ada beberapa bagian yang cuil, gempil. Ah... Aku ingat semuanya, setiap kejadian-kejadian yang menyebabkan Kotak Pandora ini carut marut.

Haruskah aku marah? Haruskah aku melampiaskan emosiku terhadap dia yang telah merusakkannya? 

Sekali lagi aku pandangi Sosok Dari Masa Lalu yang ada di hadapanku. 

"Berhati-hatilah, ini barang berharga ini sangat berharga untuk kita berdua."

Dalam diam dia menganggukkan kepalanya. Mengiyakan apa yang aku katakan. Ah... Aku harap dia benar-benar memahami apa yang aku katakan.

Aku semakin berhati-hati menyimpan Kotak Pandora kami, ku letakkan di tempat yang sulit untuk dijangkau. 

Tapi, seberapapun aku mencoba menjaganya, kejadian tersebut berulangkali terjadi. Begitu cerobohnyakah Sosok Dari Masa Lalu?

Semakin banyak goresan, retakan dan juga bagian dari Kotak Pandora yang gempil. Hingga pada akhirnya, Kotak Pandora kami kembali jatuh untuk kesekian kalinya, dan aku tak sempat menyelamatkannya. Kotak Pandora kami pun hancur, pecah berkeping-keping, menjadi puluhan bahkan ratusan keping.

"Maafkan aku... Maafkan aku."

Kata Sosok Dari Masa Lalu dengan panik.

Aku hanya diam, memandangnya dengan tanpa ekspresi.

"Kita bisa memperbaikinya." 

Katanya sambil tergopoh-gopoh mencoba memunguti kepingan Kotak Pandora yang berserakan di lantai.

"Kita bisa menyusunnya kembali, aku punya lem super di lemariku."

Katanya lagi sambil memandangiku dengan wajah pucatnya.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Kotak Pandora yang telah hancur berkeping tidak bisa diperbaiki lagi."

"Kita bisa membeli yang baru, aku punya banyak uang yang bisa kita gunakan."

Katanya dengan wajah yang semakin memucat.

"Kotak Pandora tidak bisa dibeli dengan uang, tidak ada toko yang menjualnya."

"Maafkan aku... Maafkan aku..." Katanya sambil terisak

Aku terdiam, tak mampu berkata barang sepatah kata. Ah.... Kenapa mataku berair. Ku tutup mataku perlahan, kurasakan ada air yang mengalir di pipiku.

Aku menangis dalam diam.

Untuk beberapa lama aku pejamkan mataku. Tak kuasa untuk melihat apapun. Sampai akhirnya kurasakan sinar lembut menerpa mataku.

Ku buka mataku perlahan, samar-samar ku lihat sebuah sosok dihadapanku, semakin lama, semakin jelas.

"Selamat datang kembali."

Kata Sang Penjaga sambil tersenyum

0 comments:

Post a Comment

Feel free to leave your comments here :)