Tuesday, December 22, 2015

Bread Butter Pudding Untuk Mama

"Mama kamu suka apa?"

Sebuah pertanyaan yang tiba-tiba datang dari dirimu, saat kita makan siang bersama, siang ini.

"Maksudku, makanan kesukaan mama kamu apa?" Tanya kamu lagi.

"Apa ya? Mama biasanya suka makanan yang segar-segar, semacam sup dan sebagainya." Jawabku sambil meneruskan makan siangku.

"Kalau kue? Mama suka apaan?" Tanya mu lagi.

"Apa ya.... Mama tuh sukanya yang manis-manis, nggak suka makanan asin seperti keju atau roti daging gitu." Aku menjawab.

"Kalau bread butter pudding suka nggak?" Tanyamu lagi

"Suka koq, aku dulu pernah beli dan belia suka." Jawabku lagi.

"Mamaku tuh suka banget sama bread butter pudding, kalau aku beliin, beliau suka makan dengan disendok, trus kalau udah habis wadahnya dikasihkan ke aku sambil bilang yah... Habis..."

Aku tertawa mendengar ceritamu, membayangkan ekspresi wajah mama kamu saat kejadian tersebut berlangsung.

"Aku pengen beliin bread butter puding buat mama kamu." Katamu dengan nada bersungguh-sungguh.

"Mumpung momentnya pas." Katamu melanjutkan.

Aku tercekat, tak terlintas dalam benakku akan hal tersebut. Aku terdiam.

"Aku minta ntar kamu mampir ke toko kue buat beliin bread butter pudding buat mama kamu." Katamu

"Ntar uangnya aku ganti." Katamu menambahkan.

"Nggak usah, aku ada uang koq." Jawabku.

Sore itu, aku pergi ke toko roti yang cukup terkenal di kota kami, Kota Hari-Hari.

Meneliti kue yang ada di display toko, mencari bread butter pudding, namun tak jua aku menemukan. Akhirnya aku bertanya kepada petugas yang ada disana.

"Mas, bread butter puddingnya ada?"

"Maaf pak, sudah habis." Kata petugas.

Mencoba mengobati kekecewaan karena kue yang aku inginkan tidak ada, aku pun memilih kue lainnya. Dan pilihanku akhirnya jatuh ke kue chocolate fudge, yang terlihat begitu lembut dan lezat. Dimasukkan kedalam kardus mungil yang cantik, pantas lah untuk diserahkan sebagai hadiah.

Sesampai di rumah, ku ketuk pintu kamar mama.

"Aku beli kue mah, nanti dimakan ya?" Kataku.

"Oh.... Iya..." Jawab mama dengan suara pelan.

Perlahan ku dekati mama yang tengah berbaring di tempat tidur.

"Selamat hari ibu Mah... Cepat sembuh ya?" Kataku dengan suara tercekat.

Sebelum aku sempat meneruskan kata-kataku, terdengar isak tangis dari mamaku. Ku sambut tangannya yang telulur, kucium tangan beliau yang selama ini telah membesarkanku, tampa pamrih dan penuh ketulusan.

Segala kata, kalimat yang telah aku susun dengan rapi selama perjalan, hilang entah kemana, lidah terasa kelu dan kaku tak mampu lagi berkata-kata. Hanya air mata yang tak terasa menetes di ujung mata.

~||~

Untuk mu, ya... Untukmu, terima kasih telah mengajarkanku bahwa  cinta dan kasih sayang harus ditunjukkan dengan perbuatan dan kata-kata.

City of Days 22122015

0 comments:

Post a Comment

Feel free to leave your comments here :)